Wednesday, August 29, 2012

Jenis2 Penyakit Kulit Pada Anjing

Seekor anjing ketika mereka menggaruk atau menjilat mungkin terdengar sangat mengganggu atau menyebalkan. Tetapi jangan menyalahkan anjing karena penyakit kulit dapat memicu anjing untuk menggaruk atau menjilati bagian tubuh mereka. Kemungkinan-kemungkinannya sangat banyak, mulai dari parasit hingga alergi maupun Penyakit dalam yang tidak diketahui.


1. Alergi Dermatitis

Anjing juga mengalami reaksi alergi yang disebabkan oleh produk grooming, makanan, dan pemicu lain disekitar lingkungannya, seperti serbuk ataupun gigitan serangga.  Seekor anjing yang menderita alergi kulit, akan terus menerus menggaruk,  dan jika anda memeriksanya, kulit tersebut sering sekali berupa bercak kemerah-merahan. Corticosteroid dapat membantu mengurangi bercak kemerah-merahan yang gatal tersebut, namun cara yang paling efektif untuk menyembuhkannya adalah mencari tahu dan menghindari penyebab alergi anjing tersebut.


2. Infeksi Jamur

Anjing mungkin tidak dapat berhenti menggaruk area disekitar telinga ataupun terus menerus menjilati kaki-kakinya, hubungilah dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan infeksi jamur. Gejala-gejalanya adalah iritasi, gatal, atau warna kulit yang berubah. Infeksi ini biasanya menyerang daerah tapak kaki atau telinga, tempat dimana jamur tumbuh dengan subur. Infeksi jamur sangat mudah dikenali dan mudah disembuhkan dengan obat oles / dengan cara pengobatan topical. Pada beberapa kasus, dokter hewan akan meresepkan obat-obatan yang dikonsumsi secara oral ataupun obat-obatan untuk digunakan anjing anda ketika mandi.


3. Follicultis

Superficial Follucultis adalah infeksi bakteri yang menyebabkan luka, benjolan dan kudis/koreng pada kulit. Kelainan kulit ini dapat terlihat dengan mudah pada anjing berbulu pendek. Pada anjing berbulu panjang, gejala yang paling nyata terlihat adalah bulu yang kusam dan kerontokan, diikuti kulit bersisik. Follicultis sering muncul bersamaan dengan Penyakit kulit lainnya, seperti, kudis, alergi atau luka. Pengobatan dapat berupa antibiotik dan salep anti bakteri atau shampoo.


4. Impetigo

Jenis lain yang disebabkan oleh infeksi bakteri, Impetigo merupakan hal yang sering terjadi pada anak anjing. Impetigo menyebabkan kulit melepuh dan berisi nanah yang bisa pecah. Lepuhan ini biasanya timbuh di daerah abdomen yang tidak berbulu. Impetigo merupakan infeksi yang tidak serius dan dapat diobati dengan salep topikal. Pada beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebar maupun menetap.


5. Seborrhea

Seborrhea menyebabkan kulit anjing menjadi berminyak dan menimbulkan kerak/ketombe. Pada beberapa kasus seborrhea merupakan Penyakit genetik yang terjadi pada anak anjing dan menetap seumur hidupnya. Tetapi kebanyakan anjing dengan seborrhea, terserang ketombe dikarenakan komplikasi/gejala dari Penyakit lain, seperti alergi atau kelainan hormon. Pada hal ini sangat vital untuk mengobati penyebab-penyebab lain tersebut sehingga gejalanya tidak muncul kembali.


6. Ringworm

Tidak seperti namanya, ringworm tidak disebabkan oleh cacing, tetapi jamur. Istilah “ring” pada ringworm berasal dari luka yang berbentuk melingkar pada kepala, tapak, telinga dan kaki depan anjing.  Gejalanya adalah inflamasi, luka bersisik dan rontoknya bulu di daerah luka tersebut. Anak-anak anjing dibawah setahun sangat rentan akan Penyakit ini, dan infeksi ini dapat menyebar dengan cepat pada anjing-anjing lain di Kennel atau anjing-anjing rumahan. Beberapa jenis obat-obatan anti jamur dapat menyembuhkan Penyakit ini.



7. Kerontokan (Alopecia)

Siapapun yang tinggal serumah dengan anjing, mengerti bahwa anjing pasti akan mengalami kerontokan. Anjing mengalami kerontokan merupakan hal yang wajar sesuai jenis, waktu dalam setahun dan keadaan lingkungannya. Tetapi terkadang stress, nutrisi yang tidak mencukupi, atau Penyakit dapat membuat bulu anjing rontok lebih banyak daripada biasanya. Jika anjing anda mengalami bulu rontok yang tidak wajar atau terlalu berlebihan, dan terus menerus selama lebih dari seminggu, atau anda menyadari adanya kebotakan di daerah-daerah tertentu, hubungilah dokter hewan anda.


8. Mange / Mites (Tungau)

Mange merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit yang disebut mites (tungau). Sarcoptic Mange, juga dikenal sebagai Scabies pada anjing, menyebar dengan mudah diantara anjing dan juga dapat menular kepada manusia, tetapi parasitnya tidak dapat bertahan hidup pada manusia. Gejalanya adalah rasa gatal yang berlebihan, kulit yang memerah, sakit dan rontoknya bulu. Daerah yang paling sering diserang adalah telinga, wajah dan kaki. Demodetic mange hanya timbul pada anjing dan menyebabkan daerah yang terserang menjadi botak, berkoreng dan sakit. Perawatan yang dapat diberikan tergantung dari jenis mange (tungau) tersebut.


9. Fleas (Kutu)

Kutu dianggap kutukan bagi setiap pemilik hewan peliharaan. Anda mungkin tidak dapat melihat serangga kecil tersebut, tetapi kutu meninggalkan kotoran atau telur dan biasanya  terlihat pada kulit anjing. Gejala lainnya adalah anjing menjilati daerah yang berkutu tersebut secara terus menerus (berlebihan) atau menggaruk, koreng dan hotspots. Jika anjing terserang kutu dan parah, anjing bisa saja kekurangan darah dan menjadi anemia, bahkan mengakibatkan anjing beresiko terserang parasit lainnya seperti cacing pita. Pengobatan dapat berupa obat oles/obat oral untuk membunuh kutu dan mensterilkan/membersihkan tempat bermain dan kandang anjing anda.


10. Ticks (Caplak)

Caplak hidup seperti kutu, mereka merupakan parasit yang hidup dari darah inangnya. Anda dapat melihat caplak yang sedang menghisap darah anjing dengan mata ‘telanjang’. Untuk membuang/mengangkat caplak dari anjing, ambilah caplak dengan menggunakan pinset atau penjepit. Perlahan tariklah caplak (jepit kepala caplak) keluar dari anjing. Memutar atau menarik terlalu keras mengakibatkan kepala caplak terputus dan berada pada kulit anjing, dan menyebabkan infeksi. Anda dapat membuang caplak tersebut ke dalam WC, atau mencelupkannya ke larutan alkohol untuk memastikan caplak tersebut mati. Jangan memencet caplak karena telur dalam perutnya dapat berhamburan keluar. Caplak juga merupakan parasit yang menyebabkan Penyakit Lyme dan infeksi bakteri serius lainnya. Jika anda hidup didaerah yang populasi caplaknya tinggi, konsultasikan kepada dokter hewan tentang produk-produk anti-caplak.


11. Perubahan Warna atau Tekstur

Perubahan pada warna dan kulit anjing dapat merupakan tanda bahaya dari beberapa masalah metabolisme atau hormon. Pastikan anda menanyakan kepada dokter hewan tentang perubahan-perubahan yang terlihat pada kulit anjing anda.


12. Kulit Kering dan Pecah-Pecah

Kulit kering, dan pecah dapat merupakan gejala dari beberapa masalah. Gejala umumnya adalah alergi, mange dan Penyakit kulit lainnya. Tetapi lebih sering, kulit yang kering dan pecah bukan masalah yang serius. Seperti manusia, kulit anjing menjadi kering karena musim dingin. Jika hal ini membuat anjing anda tidak nyaman, hubungilah dokter hewan anda.


13. Acral Lick Granuloma

Disebut juga acral lick dermatitis, ini merupakan kondisi yang membuat anjing frustasi, untuk menjilati satu daerah secara terus menerus – biasanya bagian bawah kaki depan. Area tersebut tidak dapat sembuh, dan akibatnya adalah rasa sakit dan gatal, sehingga anjing akan terus menjilati tempat yang sama. Perawatan dapat berupa, menghentikan anjing menjilati daerah tersebut, baik menggunakan obat oles yang tidak enak rasa/baunya atau anda dapat memasangkan Elizabethan collar.


14. Tumor Kulit

Jika anda menyadari adanya tonjolan keras pada kulit anjing anda, segera tunjukkan tonjolan tersebut pada dokter hewan. Terkadang anjing dapat terserang tumor pada kulit mereka. Cara satu-satunya untuk mendiagnosa tonjolan tersebut berupa kanker atau bukan adalah melalui biopsi tumor. Jika tonjolan tersebut berukuran cukup kecil, dokter hewan mungkin akan menyarankan anda untuk mengangkatnya, ini merupakan prosedur tunggal. Untuk tumor yang tidak menyebar, hanya cara pengangkatan ini saja yang dibutuhkan.


15. Hot Spots

Hot spots juga disebut infeksi kulit akut dan lembab, yang menyerang daerah-daerah dalam ukuran kecil. Hot spot terlihat merah, iritasi dan infeksi. Hot spot sering ditemukan pada daerah kepala anjing, pinggul, atau daerah dada, dan sering sekali terasa panas jika disentuh. Hot spot merupakan penyebab dari beberapa hal seperti infeksi, alergi, gigitan serangga, kebiasaan menjilat yang berlebihan dan kebiasaan menggerogoti. Perawatan yang dapat diberikan adalah membersihkan daerah yang terserang hotspot dan mencari tahu penyebab dari hotspot tersebut.


16. Kelainan Sistem Imun

Pada kasus yang langka, luka kulit atau infeksi yang tidak dapat sembuh mengindikasikan adanya kelainan sistem imun pada tubuh anjing anda. Yang paling terkenal adalah Lupus, sebuah Penyakit yang dapat menyerang anjing dan manusia. Lupus merupakan kelainan auto-imun, yang artinya sistem imun tersebut menyerang sel dalam tubuhnya sendiri. Gejala dapat berupa kelainan kulit dan masalah ginjal. Penyakit ini sangat fatal apabila tidak mendapatkan perawatan.


17. Penyakit Kantung Anal

Kotoran anjing tidak seberapa bau, anjing akan mengeluarkan bau yang lebih tidak enak ketika mereka sedang buang air besar. Hal ini berasal dari kantung anal, yang mana berpengaruh besar jika anjing tidak ‘mengosongkannya’ dengan baik. Ciri khas dari kantung anal yang tidak bersih adalah anjing kan menyeret bagian bawah mereka ke lantai atau ke tanah. Gejala lain termasuk menggigit atau menjilat daerah anal. Dokter hewan dapat membersihkan secara manual kantung anal tersebut, tetapi pada kasus-kasus yang lebih parah, kantung tersebut harus diangkat.